SEKILAS TENTANG
IBU-IBU PAROKI PUSAT DAMAI
Istilah wanita Katolik paroki Pusat Damai mulai muncul pada 1962. Pada perkembangan selanjutnya, ide ini berkembang menjadi suatu organisasi kewanitaan di paroki Pusat Damai. Organisasi ini mulanya belum mengikuti tatacara yang ada dalam organisasi wanita Katolik. Namun demikian, dalam prakteknya berjalan sebagaimana layaknya suatu organisasi. Kondisi ini berakhir hingga tahun 1978.
Pada tahun itu para ibu-ibu yang ada di Pusat Damai dan Bodok berkumpul untuk membicarakan suatu bentuk organisasi Katolik. Dari pertemuan ini maka terbentuklah pengurus wanita Katolik paroki Pusat Damai.
Terpilih sebagai pengurus inti pertama pada masa itu sebagai berikut:
Pelindung : Pastor Paroki
Ketua : M. Yohana
Sekretaris : Lusia Akim
Anggota : Ibu-ibu Katolik yang ada di Pusat Damai dan Bodok
Pada tanggal 27 Februari 1980 organisasi ini dilantik menjadi cabang dari WKRI Pontianak oleh DPP WKRI Keuskupan Pontianak.
Program kerja pada masa itu memfokuskan diri pada dua bidang, yaitu bidang rohani dan sosial. Bidang Rohani menangani beberapa hal, yaitu:
1. Menghidupkan kembali Kelompok-kelompok Doa
2. Memberi pelajaran Kitab Suci bagi ibi-ibu
3. Mengadakan ziarah ke gua Maria Anjungan
4. Sekolah Minggu (Pendalaman Iman Anak-anak)
5. Pendampingan pasutri (pasangan suami- istri) muda.
Bidang Sosial meliputi:
1. Penyadaran tentang keluarga sejahtera
2. Kerjasama dengan PKK kecamatan dalam membina anak balita
3. Mengikutsertakan kaum ibu dalam menciptakan kaderisasi tentang;
- Ekonomi rumah tangga
- Perawatan ibu/bayi
- Keluarga Berencana Alami (KBA)
- Memasak, menjahit dan kerajinan tangan.
Selain itu, para ibu-ibu juga ambil bagian dalam kegiatan Natal dan Paska (drama-koor) di gereja Pusat Damai, mengunjungi kampung-kampung yang dekat pusat paroki, mengikuti kongres wanita Katolik di Jakarta dan Konperda WKRI di Pontianak.
Pada tahun 1998, organisasi wanita Katolik diubah menjadi Ibu-ibu Paroki Pusat Damai. Pengurus Ibu-ibu terdiri dari yang duduk di Dewan Pastoral Paroki (DPP) yang menangani bidang Kewanitaan dengan program tersendiri. Hingga kini organisasi ini tetap ada. Namun sangat disayangkan, keaktifannya tidak seperti dulu karena kesibukan para ibu yang juga terlibat dalam mencari nafkah keluarga.
Salah satu program adalah: tiap tahun para ibu mengadakan empat weekend di Wisma Tabor yang selama ini cukup menarik dan lumayan berhasil.
Tiap tahun diadakan di Wisma Tabor 4-6 Weekend (WE) untuk para ibu
Pengurus Inti Wanita Katolik (WKP)
Paroki Pusat Damai Aug 2017 - Aug 2022
Dengan pendirian pengurus baru nama Ibu-ibu Katolik Paroki diubah menjadi Wanita Katolik Paroki (=WKP)
Dengan pendirian pengurus baru nama Ibu-ibu Katolik Paroki diubah menjadi Wanita Katolik Paroki (=WKP)
Sebelah kanan: lambang (flag) WKP |
|
Dalam pertemuan di Wisma Tabor pada tgl. 20 Mei 2017 telah dibentuk kembali Pengurus Inti WKP Pusat Damai. Pelantikan diadakan di Wisma Tabor pada tgl. 6 Aug 2017 . Pengurus baru tersusun seperti berikut:
Pengurus Aug 2017 - Aug 2022
Pelindung: Pastor Paroki
Penasihat: Suster
Ketua: Helmida Tarigan (Emplasmen)
Wakil Ketua: Elisabet (Perontas)
Sekretaris I: Yustina (Bodok)
Sekretaris II: Maria (Engkalet)
Bendahara: Susana (Pusat Damai)
Anggota: Lorena Irianti (Bodok)
Seksi-seksi:
1) Seksi kerohanian: Marta
Godensia
2) Seksi pendidikan: Erasma
Genoveva
3) Seksi perlengkapan: Angelica
Helena Sitorus
Leoba Misieh
4) Seksi olahraga: Regina Rintarti
Kristina Rini |
(Pengurus 2017-2022)
5. Seksi Humas: Petronella
Dominika Ikik
Maria Dika
Penasehat: Pastor Paroki
(P.Fritz Budmiger)
Pembina: Para Suster
Pak Adjung |
Program dari WKP Pusat Damai sangat bervariasi sesuai dengan keadaan kampung masing-masing. Titik-titik program yang paling penting adalah:
- Mengikuti weekend bersama 3-4 kali setahun di Wisma Tabor
- Mengurus/memperhatikan kelompok doa setempat
- Membantu supaya Sekolah Minggu diadakan secara teratur
- Melaksanakn UMDU dari kampung-kampung ke kampung-
kampung lain dalam bentuk safari Adven dan safari Prapaska.
- Ikut membersihkan/memelihara tempat ibadat (kapel/gereja) setempat
- Berusaha supaya para suami jangan lalai dalam kehidupan
rohani/grejawi
Perkembangan WKP di kampung-kampung
Dalam satu setengah tahun pertama sesudah pendirian WKP di Pusat Damai, dari Juni 2010 sampai akhir 2013, paroki sudah berhasil melantik sekitar 25 pengurus WKP cabang di kampung-kampung dalam wilayah paroki Pusat Damai (Empaong, Perontas, Emplasmen, Tantang S, Engkalet, dll). Dalam tahun-tahun berikut, jumlah kampung sangat bertambah yang sudah mempunyai pengurus WKP, ingat bahwa WKP mempunyai tugas penting dalam perkembangan umat di kampung-kampung.