1.Kunjungan ke kampung-kampung
Sesuai dengan tenaga dan waktu yang tersedia, team pastoral paroki (pastor ditemani katekis) berusaha mengunjungi umat di kampung-kampung secara teratur.
|
2.Sekolah Minggu (SM)
Di Pusat Damai dan di sejumlah kampung-kampung ada sekolah-sekolah minggu supaya anak-anak sejak masa muda belajar tentang kabar gembira dan menjadi anggota umat yang bermutu. Para pengajar melak-sanakan tugas tanpa pembayaran honor. Terima kasih kepada para suster dan awam di kampung-kampung yang tiap minggu berkorban untuk anak-anak kita. Diharapkan bahwa di tiap kampung ada
sekolah minggu.
|
3.Kelompok-kelompok Doa (KD)
Kita membaca dalam Kitab Suci bahwa umat pada zaman Gereja Purba berkumpul di rumah-rumah orang untuk berdoa dan merayakan ekaristi bersama. Sejak lebih daripada duapuluh tahun ada kelompok doa di Pusat Damai yang secara giliran berkumpul di rumah-rumah umat - tidak hanya di pusat paroki melainkan juga di lumayan banyak kampung. Dalam persaudaraan lewat doa bersama umat mengalami Komunitas Gereja dan menerima pendalaman iman. Sangat nampak bahwa Tuhan memberkati para peserta KD. |
4.Weekend – Pendalaman iman di Wisma Tabor (WE)
Sejak hampir dua puluh-lima tahun, program 'Weekend' (WE) mengalami perkembangan yang cukup men-gembirakan. Mulanya paroki hanya menyediakan pertemuan untuk para Ketua/ Pemimpin Umat.
Kemudian program diperluaskan untuk para pelajar, muda-i, para guru, para katekis, para wanita, para petani, para pemimpin SM, para ketua KD, para pemuka masyarakat dan banyak kelompok lain-lain. Sekarang hampir setiap weekend ada orang-orang yang diundang untuk menghadiri WE di Wisma Tabor.
|
5.Sekolah Evangelisasi (SE) ....1990-2005
Tidak hanya para pastor dan para katekis dipanggil untuk mewartakan Sabda Allah tetapi semua orang yang dipermandikan harus menjadi Saksi Kristus. Karena itu, awam perlu dipersiapkan supaya mampu mengambil bagian dalam karya kerasulan, upm. memimpin ibadat dan berkatekese (UMDU), mengetuai KD atau mengurus SM. Berdasarkan kebutuhan ini, pada tahun 1990 Paroki Pusat Damai ambil keputusan untuk membuka Sekolah Evangelisasi (SE) dengan tujuan mempersiapkan awam menjadi Saksi Kristus dan menjadi mampu ikut mewartakan kabar gembira. Sejak itu sampai sekarang telah diadakan 15 gelombang SE dengan total +/- 1300 peserta yang berasal dari tigabelas paroki.
Sekolah Evangelisasi di Pusat Damai memilih nama 'Betania'. Dekat kampung Betania Jesus naik ke surga dan memberi tugas kepada para murid-muridNya: 'Pergilah, wartakanlah Injil kepada semua manusia' .
Para tamatan SE diharapkan berkarya demi perkembangan umat, upm. Dengan mengabdi sebagai ketua atau pemimpin umat, ikut memperhatikan katekese dan ibadat di dalam keluarga dan di kampung masing-masing
|
6. Umat Merasul Diantara Umat (UMDU)
Untuk melibatkan banyak orang dalam peyebaran Injil, Paroki Pusat Damai telah menciptakan program UMDU. Dalam program ini, umat diundang untuk bergabung dalam kelompok-kelompok kerasulan ke kampung-kampung. Dalam pertemuan khusus di Wisma Tabor para peserta dibekali supaya mampu melaksanakan tugas dengan baik. Sesudah persiapan mereka membentuk kelompok-kelompok dan masing-masing memilih kampung-kampung yang mau dikun-jungi.
Program ini sudah dilaksanakan sejak 1989 dan selalu diadakan dalam Masa Adven, Masa Prapaska, Bulan Mei (Maria), Bulan Kitab Suci (September) dan Bulan Oktober (Rosario)
|
7. Doa para 'gembala untuk domba-domba'
Dalam tahun 1984 pastor paroki bersama dengan para katekis mengambil keputusan untuk membentuk kelompok doa yang terdiri dari anggota komunitas pastoran dan para katekis. Sejak itu para pastor dan para katekis berkumpul pada hari selasa malam di kapel pastoran. Tujuan dari kelompok ini tidak lain daripada berdoa untuk umat dalam Paroki Pusat Damai.
|
8. Majalah Dinding (Madin)
Paroki Pusat Damai mempuyai sebuah jalur komunikasi yang sangat sederhana, yaitu 'Madin Paroki' yang terbit tiap bulan empat kali dalam ukuran folio. Di tiap kampung ada tempat khusus dimana 'Madin Paroki' ditempel dan gambang dibaca oleh umat. Memang, majalah dinding ini bukan seperti buku dengan tulisan panjang lebar melainkan lebih bersifat seperti poster yang menyampaikan informasi secara singkat dan dalam bahasa yang dapat dimengerti di kampung-kampung.
|
9.Iuran Paroki
Pada zaman dahulu, paroki memerlukan banyak bantuan dan subsidi dari luar supaya segala honor dan segala ongkos operasional dapat dibayar. Pimpinan paroki bersama dengan anggota DPP / Pengurus Gereja sudah sejak lama menyadari bahwa keadaan itu tidak sehat. Tidak mungkin bahwa paroki terus menerus tergantung dari bantuan luar tetapi perlu menuju ke kemandirian - termasuk dalam hal keuangan.
Pada tahun 1992 pimpinan paroki bersama dengan DPP mengambil keputusan untuk menciptakan program 'Iuran Paroki'. Tahap demi tahap tiap keluarga dalam umat diminta untuk menjadi anggota iuran dan tiap bulan mendukung paroki. Tentu, program ini hanya bisa berhasil kalau umat memahami kepentingan dan tujuan iuran dan bersedia membantu. Karena itu, sudah banyak kesempatan dipakai untuk memberi penjelasan dan dorongan kepada umat supaya program ini berhasil dengan baik. Terima kasih kepada semua yang dengan setia mendukung paroki lewat Iuran.
|
10.Administrasi Paroki
Dulu administrasi paroki ditempatkan di sebuah rumah sempit dan sederhana. Pada tahun 1990 telah dibangun kantor baru yang sesuai dengan kebutuhan dan semua bagian dilengkapi dengan komputer. Sebenarnya komputerisasi sudah mulai beberapa tahun sebelumnya (1984). Pada waktu itu pendataan umat, surat-surat dan semua bagian pembukuan sudah mulai dikerjakan lewat program komputer yang diciptakan sendiri. |